Kamis, 11 Juni 2015

Makalah Ilmu Alamiah Dasar (Sejarah Penemuan Kapal Selam)



TUGAS MAKALAH



NAMA:
MUHAMMAD RIZKY
JUDUL:
SEJARAH PENEMUAN KAPAL SELAM
MATA KULIAH:
ILMU ALAMIAH DASAR
JURUSAN:
ILMU PEMERINTAHAN

Belanda : Pelopor Terciptanya Kapal Selam di Dunia

Jika kalian ditanya, siapakah penemu bola lampu? Saya yakin sebagian besar akan kompak menjawab bahwa penemu lampu adalah Thomas Alva Edison. Namun tahukah kalian bahwa jauh sebelumnya Sir Joseph Wilson Swan terlebih dahulu melakukan penelitan dan menemukan lampu listrik? Dalam sejarah terciptanya kapal selam pun demikian,  Leonardo Da Vinci-lah orang pertama yang mengkonseptualisasikannya. Namun, karena di zaman tersebut teknologi pembuatan kapal selam belum memungkinkan. Barulah 1 abad kemudian, di tahun 1620, berdasarkan konsep desain mentah William Bourne, penemu asal Belanda Cornelis van Drebbel berhasil membuat kapal selam navigasi pertama di dunia.
Awalnya, kapal selam didesain berdasarkan perahu dayung dengan atap melengkung yang dilekatkan secara erat menggunakan kulit. Prinsipnya, Drebbel menenggelamkan kapal dengan mengisi tanki yang ada di dalam kapal. Jika ingin menaikkan kapal ke permukaan, tanki air akan dikosongkan terlebih dahulu. Untuk dapat bergerak, Drebbel mengaplikasikan hukum Archimedes yakni dengan cara menggunakan dayung. “Jika suatu benda dicelupkan ke dalam sesuatu zat cair, maka benda itu akan mendapat tekanan keatas yang sama besarnya dengan beratnya zat cair yang terdesak oleh benda tersebut”. –Archimedes (287 SM – 212 SM) tekanan dari dayung itulah yang memungkinkan kapal selam Drabbel bisa bergerak dari Westminster ke Greenwich pulang pergi.

Dalam percobaan perdananya di Sungai Thames, London itu, Drebbel berhasil mengajak raja James I untuk melakukan perjalanan di bawah air. Dengan mengajak 12 awak kapal, Drebbel berhasil membuktikan bahwa kapal selam buatannya bisa dijalankan. Di percobaannya itu, kapal selam buatannya berhasil menyelam selama 3 jam lebih di kedalaman 12-15 kaki atau 4-5 meter. Namun ada satu hal yang menjadi pertanyaan besar. Bagaimana Drebbel menyediakan pasokan oksigen di sana? Sebelumnya, di tahun 1604, Drebbel pernah menulis tentang bagaimana caranya untuk ‘mengendapkan’ oksigen dengan cara memanaskan potasium nitrat atau natrium nitrat agar dapat menghasilkan oksigen. Cara yang sama juga digunakan untuk mengubah nitrat menjadi natrium atau oksida yang mampu menyerap karbon dioksida. 


Kini, penemuan Drebbel terus dikembangkan di seluruh dunia. Kapal selam yang semulanya bertenaga manusia kini bisa menggunakan diesel dan nuklir. Bahkan ada kapal selam tanpa mesin (bathyspher). The Royal Netherlands Navy (TRNN) juga tak mau ketinggalan. Kini, TRNN bahkan mempunyai kapal selam non nuklir termutakhir di dunia. Mulanya, kapal selam memang identik dengan dunia militer dan digunakan dalam perperangan, namun sesungguhnya banyak manfaat positif yang diambil dari kapal selam. Di dunia militer, kapal selam dapat digunakan untuk patroli di daerah perbatasan laut suatu negara. Namun untuk kepentingan non militer, kapal selam dapat digunakan untuk penelitian alam bawah laut. Bahkan, kapal selam juga bisa digunakan untuk kepentingan pariwisata. Seperti kapal selam Odissey di Bali.


Walaupun Cornelius van Drebbel tidak seterkenal penemu-penemu hebat lain yang hidup di zamannya (seperti Johannes Kepler atau Galileo Galilie), Drebbel telah memperoleh pengakuan di akhir abad 20 atas temuannya. Bahkan, untuk mengenang dan menghormati jasa besar Drebbel, di tahun 2010, pemerintah Belanda mengeluarkan seri perangko bergambar Drebbel dan kapal selam buatannya.
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar